TANGERANG - Proyek Drainase U-Ditch Irigasi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) yang berada di wilayah
Kampung masjid RT 16/07 Desa Ketapang Kecamatan mauk, Kabupaten Tangerang, akan mengirimkan surat dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Geram Banten Indonesia.
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
Pasalnya, kegiatan yang memiliki anggaran yang cukup fantastis, diduga U-Ditch Irigasi tersebut. terkesan kegiatan asal jadi, yang diduga hancur dan kualitas bahan U-Ditch jelek pecah.
“Kita lihat salah satu contoh yakni pemasangan U-Ditch pemasangan nya sangat berantakan dan pada pecah tapi tetap saja di pasang berati kan kualitas nya kurang bagus, ” tegas Barnas Anggota LSM Geram banten Indonesia. Selasa. (18/07/23).
Lanjut barnas mengatakan, selain adanya temuan (1) pada tahap pengerjaan U-Ditch sudah pada rusak dan tutup U-Ditch sudah banyak yang retak-retak, (2) kualitas U-Ditch yang di pakai diduga berkualitas rendah tidak SNI, (3) pada saat pengerjaan pemasangan U-Ditch kurang rapih dan renggang-renggang sambungan U-Ditch tidak di tutup adukan pasir, (4) pekerjaan di kerjakan asal jadi (5) hasil ukur ketebalan bahan U-Ditch 5 cm dan sangat tipis.
“Seharusnya U-Ditch di sama ratakan dalam pemasanganya, ini jelas ada indikasi dugaan mengurangi RAB, yang merugikan keuangan negara, jelas akan berdampak terhadap kualitas, dan ujung-ujungnya akan merugikan masyarakat, kami akan layang akan surat ke inspektorat dan DPMPD terkait pengggunaan anggaran dana desadesa, " ucapnya.
Di lokasi berbeda saat dihubungi wartawan, Amam sebagi (PLD) pendamping lokal desa merespon tentang kegiatan U-Ditch yang berada di desa ketapang malah menjawab, "Nanti saya informasi kan dulu ke desa bang yah dan saya infokan ke abang juga, " tegas Amam.
Dan di waktu yang berbeda kasi pemerintahan kecamatan mauk yang sering di sapa ibu yuyun, ketika di singgung mengenai proyek U-Ditch iya mengakatan, "Iyah pak kami sudah kelokasi untuk surpai dengan PLD juga memang belum komunikasi sama Sekdes atau ke Desa, " pungkasnya. (Tati/Red)